Serang, // 35 Orang Karyawan pernah bekerja di PT. Pelita Enamelware Industry, dengan berbagai masa kerja 25 sampai 30 Tahun, belum menemui titik terang. Aksi damai berubah menjadi kerusuhan diduga antara Oknum Lawyer dengan demontrasi menuntut haknya, Rabu ,27 September 2023.
Video yang diterima tim media, dimana terjadi dugaan tindakan kekerasan, wanita inisial HK yang mengatakan dirinya Lawyer dari PT. Pelita Enamelware Industri, diduga menyeret beberapa ibu-ibu sedang melakukan aksi damai didepan perusahaan.
Ketika dimintai keterangan Nunung menjelaskan kronologi insiden dugaan penyeretan yang dilakukan inisial HK, " setelah mediasi, karena belum ada titik temu, kami menghalangi kendaraan lowyer yang mau lewat, tapi kami diduga di singkirkan secara paksa dan kasar, bahkan, kami di seret-seret sama dia, jelasnya.
Maka dengan kejadian tersebut Nunung berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Serang, Polda Banten sebagai Penegakan hukum, bertindak seadil-adilnya, ucapnya.
Senada yang di katakan Isa kepada awak media, " Kami menuntut hak kami, karena sudah bekerja di PT Pelita hampir 25 hingga 30 Tahun, namun, hak PHK kami belum di berikan, kami sudah ke Disnaker, DPRD, namun, belum ada titik temu, maka menggelar aksi, akan tetapi kami kecewa dengan perlakuan oknum Lowyer PT. Pelita Enamelware Industry, terang nya.
" Kami harus mengadu ke siapa lagi, semua jalan sudah kami tempuh, karena belum ada titik terang, maka kami menggelar aksi di depan PT. Pelita Enamelware Industry." kata Isa.
Dengan banyaknya beredar video tersebut, awak Media konfirmasi inisial HK melalui pesan Whatsap mengatakan tidak ada penyeretan, saya menggeser posisi mereka agar tidak menghalangi jalan, ungkapnya.
Teman saya mau pulang, anak bayinya menangis nyari ibunya, karena masih menyusui langsung tapi sama pendemo tidak dibukakan jalan, meskipun sudah diminta baik-baik bahkan teman saya sampai memohon dan menangis. Terpaksa saya sendirian perempuan menggeser mereka, kalau ada video lengkapnya, justru saya sendiri dikeroyok banyak Orang-orang, tandas inisial HK.
Masih HK, Mereka diduga anarkis, tidak ada pemberitaan, Jumat lalu Mobil saya dipukul, ditendang, dikeroyok banyak orang, bahkan 4 laki-laki menyerang saya, saya perempuan sendirian, syukurnya ada security yang membantu sehingga saya tidak terluka parah, pungkasnya.
Tambah HK, Kami berulang kali menyampaikan, silahkan berunjuk rasa, tapi tertib dan damai, jangan menghalangi Mobil, mengintimidasi, menjegat pekerja yang ingin bekerja. Tetapi, mereka tetap melakukan itu secara terang- terangan. Apa yang saya lakukan adalah bentuk membela diri sama rekan, tapi yang disebarkan adalah diduga potongan-potongan video yang menggiring tidak bener, tutupnya dalam balasan Whatsapp.
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. (Tim)