Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

DLH Kabupaten Serang Akan Tindaklanjuti Keluhan Warga Mander

Jumat, 09 Februari 2024 | 18.19.00 WIB Last Updated 2024-02-09T11:20:18Z

Serang, bbiterkini.com - Ramainya pemberitaan terkait keluhannya warga Kampung Rukem RT 02 RW 01, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, yang mengeluhkan adanya tempat pembuangan kotoran ayam dari PT Gizindo Sejahtera Jaya bahwasannya warga berharap jangan sampai ada bau tak sedap dan lalat berterbangan di dalam rumah.

Sebelumnya lokasi tersebut pernah sempat ramai dan tidak digunakan lagi, namun beberapa bulan belakangan ini lokasi tersebut aktif kembali dijadikan tempat pembuangan kotoran ayam kembali.

Mendengar ramainya pemberitaan, kini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang akan kembali meninjau lokasi yang dikeluhkan warga sekitar yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan.

" Insyaallah kita tindaklanjuti," singkat Iman Saiman selaku Sekdis Lingkungan hidup kabupaten Serang, Jumat (8/2/2024).


Menurut David selaku aktivis Serang Timur menyayangkan adanya kegiatan pembuangan kotoran ayam yang berlokasi di lapangan yang jaraknya tidak begitu jauh dari pemukiman warga kampung Rukem. Kotoran ayam tersebut berasal dari PT Gizindo Sejahtera Jaya.

" Sehingga dampak dari kotoran ayam tersebut berimbas kepada lingkungan penduduk berupa bau menyengat dan lalat berterbangan masuk kedalam rumah-rumah warga, sehingga warga setempat tidak nyaman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari mulai dari aktifitas bangun tidur sudah terganggu dengan adanya bau dan lalat tersebut," ucap David.

Seharusnya PT Gizindo Sejahtera Jaya harus bisa mengatasi permasalah bau tak sedap dan lalat yang dirasakan langsung oleh warga agar kesehatan warga sekitar menjadi tidak terganggu.

" Perusahaan sebesar PT Gizindo Sejahtera Jaya harus punya pemikiran yang panjang akibat kotoran ayam yang di buang di lapangan atau kebun tersebut, perusahaan harus memikirkan dampak lingkungan seperti kesehatan warga, apalagi anak kecil yang daya tahan tubuhnya masih rentan tertular bakteri, dengan adanya lalat hinggap ke makanan bakteri pada saat itu sudah bercampur larut menjadi satu, dan kemudian dimakan. Apakah perusahaan tidak merasa berdosa?.
Bagi kita kesehatan nomor satu," ujar David.

Pada saat di lokasi bau menyengat sudah terasa sekali mengganggu pernafasan.

" Seharusnya pihak perusahaan memberikan solusi agar bau kotoran dan lalat yang berterbangan di pemukiman warga dapat diatasi, baik dengan cara penyemprotan pada kotoran agar bakteri dari kotoran tersebut dapat dimusnahkan sehingga bau kotoran dapat diatasi dan lalat pun tidak akan berkembang biak. Mirisnya pada saat meninjau lokasi, bau aroma tak sedap tersebut dari kejauhan sudah mengganggu pernafasan kita yang ingin melihat lebih dekat," papar David.

Berharap Dinas Kesehatan dan DLHK Kabupaten Serang segera tinjau lokasi dan turun temui warga sekitar.

" Agar tidak terjadi simpang siur. Kami meminta supaya Dinas terkait turun langsung tanyakan kepada warga yang terdampak yang jaraknya dekat dengan lokasi kotoran ayam, baru Dinas Boleh berkomentar dan melakukan tindakan, kita siap kawal demi terciptanya lingkungan masyarakat yang sehat," terang David.

Vina Warga Kampung Rukem RT 02 RW 01 menyampaikan keluhannya terkait adanya pembuangan kotoran ayam bahwasannya menurutnya sangat mengganggu.

" Kotoran ayam yang di kebun itu jaraknya lumayan dekat bagi saya sangat mengganggu apalagi saat ini cuaca kadang hujan, kadang panas, sehingga bau kotoran ayam itu sangat menyengat, bahkan lalat yang berterbangan sampai masuk kedalam rumah, tau sendiri lalat kalau sudah singgap dimakanan dapat menimbulkan penyakit, bikin kopi saja lalat langsung penuh, ini udah parah," ucap Vina.

Sampai berita ini terbit beberapa pihak yang terkait belum dapat dihubungi.

Red. Khondoy Soja.