Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Puluhan Karyawan PT Paragon terancam dirumahkan, Pekerja Merasa Sedih Karna Tidak Ada Lagi Pemasukan

Kamis, 27 Juni 2024 | 19.12.00 WIB Last Updated 2024-06-27T12:12:35Z

Tanggamus, bbiterkini.com -- PT. Paragon perdana mining (PPM) sebuah perusahaan yg memiliki kontrak perjanjian kontrak karya (KK) dg pemerintah Indonesia berdasarkan SK Kementrian ESDM No. 380.K/30/DJB/2017 dan No.196.K/30/DKB/2020. Untuk melakukan kegiatan operasi produksi Batuan Zeolite yg berada di Pekon Tengor kecamatan Cukuh Balak kabupaten Tanggamus Lampung, sampai saat ini belum bisa beroperasi diakibatkan oleh sulitnya perizinan terminal khusus (Tersus).

Humas PT PPM Sugiharto saat kami sambangi dikediamannya. Rabu, 26 Juni 2024, menyampaikan data terakhir karyawan non skill mencapai puluhan karyawan yg akan dirumahkan. Meskipun begitu, ia memastikan tenaga kerja non skill tsb, masih dirumahkan belum dipecat atau di PHK.

"Intinya mereka (karyawan) masih dirumahkan dan belum di PHK, ia berharap keputusan ini tdk berlangsung lama, sebab sampai saat ini PT PPM belum dpt melakukan eksport batu Zeolite akibat terhalang oleh sulitnya mendapat ijin Tersus, yg diisyaratkan oleh Dinas Kelautan dan perikanan provinsi Lampung yakni harus ada Berita acara sosialisasi dan Berita acara kesepakatan dengan pihak PT Windu mantap mandiri" kata Sugiharto.

" Kita berharap ada kesepakatan antara PT PPM dg PT Windu mantap mandiri yg bisa dimediasi oleh dinas kelautan dan perikanan provinsi Lampung, sehingga perusahaan tambang Zeolite ini dpt segera beroperasi dan karyawan yg dirumahkan bisa segera bekerja lagi" harapnya.


Mirzi Irawan ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kelautan dan perikanan kecamatan Cukuh Balak mengkhawatirkan dampak negatif tdk beroperasinya perusahaan batuan Zeolite dg luas 1.411 hektar ini, akibat dari pengaduan dari PT Windu berpotensi menghambat kemajuan secara ekonomi dikecamatan Cukuh balak, bahkan nasional. 
"Paragon tdk beroperasi sangat berpengaruh besar dan akan mengganggu perekonomian kami" ujarnya.

Kami mencari tahu tentang tanggapan para pekerja yg akan dirumahkan dan akan kehilangan sumber pemasukan untuk menghidupi keluarga mereka, kemudian para pekerja rata-rata berharap ingin diperkerjakan kembali. Ahmad Yani salah satu karyawan yg dirumahkan mengatakan "sebenarnya mendengar berita ini kami seluruh karyawan yg dirumahkan merasa sedih, bagaimana nasib keluarga kami karena kami tdk ada lagi pemasukannya, mewakili seluruh karyawan kami berharap semoga saja kami bisa dipekerjakan kembali" ujarnya. 

(Bana)