Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

KKM UNIBA KELOMPOK 14 MEMBUAT PUPUK ORGANIK DENGAN BAHAN DASAR YANG MUDAH DIDAPATKAN

Kamis, 29 Agustus 2024 | 11.08.00 WIB Last Updated 2024-08-29T04:08:44Z

Serang, bbiterkini.com -- Meningkatkan pertumbuhan tanaman merupakan tujuan utama bagi sebagian besar tukang kebun dan petani. Berbagai faktor bisa mempengaruhi pertumbuhan ini, salah satunya adalah penggunaan pupuk. Sebagai salah satu dukungan atas ketahanan pangan di Desa Tanjung Manis, kelompok 14 KKM UNIBA membuat pupuk untuk mendukung petani di Desa Tanjung Manis mandiri dalam pengolahan limbah peternakan kambing dan menjadi manfaat untuk pertanian, Serang 29/08/2024.

Kepala Desa Tanjung Manis Agus Fauzi S.H sangat mendukung program pembuatan pupuk ini dikarenakan distribusi pupuk dari pemerintah yang terkadang kurang baik, “Pembuatan pupuk oleh KKM UNIBA kelompok 14 ini sangat bermanfaat untuk para petani, terutama untuk membuat petani lebih menyadari potensi dari pengolahan bahan organik sebagai bahan dasar pupuk yang mudah dibuat”.

Pembuatan pupuk ini dilakukan selama masa KKM UNIBA periode 15 Juli 2024 sampai dengan 8 September 2024. Hal ini dikarenakan harus dilakukan riset terlebih dahulu dari ketersediaan bahan organik dan proses fermentasi pupuk selama 2 minggu. Pemilihan kotoran kambing sebagai bahan utama pupuk organik dikarenakan ketersediaannya yang melimpah di Desa Tanjung Manis, sehingga ini bisa sekaligus dimanfaatkan untuk keperluan pertanian desa, tuturnya kades.

Mahasiswa penanggung jawab program kerja bidang teknologi tepat guna, Yoga Priatama mengatakan pembuatan pupuk ini dibagi menjadi 3 proses utama, dimulai dengan menghaluskan kotoran kambing, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses fermentasi sehingga pupuk lebih mudah gembur dan subur.

Proses berikutnya memfermentasi kotoran kambing dengan menggunakan larutan yang terdiri dari air, EM4 dan molase, pada proses ini dubutuhkan waktu fermentasi selama 2 minggu untuk mencapai kesuburan yang diinginkan. Proses terakhir adalah packing untuk selanjutnya dibagikan kepada para petani di Desa Tanjung Manis. 

“Kami sendiri sudah membuat alat sederhana untuk menghancurkan kotoran kambing supaya halus, alat ini nantinya akan diberikan kepada komunitas petani di Desa Tanjung Manis supaya bisa dimanfaatkan kedepannya”, begitu kata Yoga Priatama.

(*/red)