Tangerang, bbiterkini.com -- Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi punya perhatian khusus terhadap sektor perikanan dan nelayan. Pasangan calon nomor urut 1 ini punya program Nelayan Berdaya hingga penerapan teknologi di sektor kelautan.
Teknologi tersebut akan diterapkan terhadap nelayan agar mudah mencari ikan di laut. Rencana program ini disampaikan Airin saat bersilaturahmi dengan nelayan di Kabupaten Tangerang, Senin (18/11/2024).
“Melalui program Nelayan Berdaya, kami ingin memberikan perhatian khusus terhadap sektor ekonomi kelautan dan perikanan. Para nelayan harus diberi perhatian yang maksimal dari pemerintah daerah,” ujar Airin.
Melalui program Nelayan Berdaya, Airin-Ade akan menjamin nelayan memperoleh bahan bakar terjangkau dan memberikan bantuan peralatan penangkatan ikan. “Peralatan yang harus kita berikan, juga bisa memanfaatkan teknologi modern yang bisa memudahkan nelayan menemukan potensi ikan di laut,” ujar mantan walikota Tangsel dua periode ini.
Selain itu, kata Airin, Pemprov Banten bisa memperkuat pengawasan pada proses pelelangan ikan, serta membangun sentra penyimpanan, perdagangan, dan pengolahan hasil perikanan. “Harga ikan harus dijamin stabil, maka suplai dan pasar harus dipastikan seimbang. Memastikan nelayan sejahtera di segala musim,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Banten memiliki garis pantai 499,62 km yang terbagi atas garis pantai yang menghadap Samudra Indonesia 138,62 km, menghadap Laut Jawa 127,10 km dan menghadap Selat Sunda 233,90 km.
Data Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2022 menunjukan angka sebesar 67.759,28 ton dengan nilai produksi Rp2,24 triliun. Sementara, produksi perikanan budidaya sebesar 111.599,30 ton dengan nilai produksi Rp2,49 triliun.
“Saya keliling ke sejumlah desa yang memiliki tepi pantai, budidaya udang vaname sudah banyak dilakukan. Budidaya sektor perikanan lain juga harus kita dorong dan mampu dilakukan oleh kelompok-kelompok nelayan,” ujarnya.
Airin-Ade punya visi besar untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Banten dengan program Pengembangan Ekonomi Biru. Mereka berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pesisir Banten guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Airin menegaskan bahwa potensi laut di Banten masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia Blue Economy Index (IBEI) di Provinsi Banten masih berada di bawah rata-rata nasional.
Airin berkeyakinan bahwa optimalisasi potensi ini akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). "Jika kita optimalkan potensi kelautan ini, kita bisa meningkatkan PAD kita secara signifikan," ujarnya.*****