Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

M. Nurul Burhanuddin Bantah Tuduhan Penculikan dan Penganiayaan terhadap Daud

Rabu, 29 Januari 2025 | 16.05.00 WIB Last Updated 2025-01-29T09:17:58Z
Foto M.Nurul Burhanudin Anak Seorang Tokoh Agama di Kecamatan Petir

SERANG,bbiterkini.com – M. Nurul Burhanuddin, putra seorang tokoh agama di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, membantah tudingan yang beredar di media sosial terkait dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap Daud. Ia menegaskan bahwa Daud tidak dijemput secara paksa, seperti yang ramai diperbincangkan.  

"Justru kami menjemput Daud bersama RT/RW, tokoh masyarakat, pemuda, keluarga Maemunah, bahkan keluarga Daud sendiri turut hadir," ujar M. Nurul Burhanuddin kepada awak media, Rabu (29/1/2024).  

Menurut M. Nurul, Daud sebelumnya dititipkan oleh kakaknya kepada orang tuanya agar mendapatkan bimbingan karena kerap membuat masalah, termasuk diduga terlibat dalam kasus penipuan yang meresahkan keluarga dan masyarakat.  

"Daud sering merugikan banyak orang. Karena itulah, kakaknya membawa Daud ke orang tua kami agar dididik menjadi pribadi yang lebih baik," jelasnya.  

Beberapa bulan setelah tinggal bersama keluarganya, Daud meminta izin untuk berusaha dan bahkan meminjam mobil orang tuanya. Namun, belakangan diketahui bahwa mobil tersebut justru digadaikan tanpa ada pertanggungjawaban dari Daud.  

M. Nurul juga membantah tuduhan bahwa keluarganya memaksa Daud menceraikan istrinya, Maemunah. Ia menegaskan bahwa Maemunah sendiri yang meminta cerai.  

"Maemunah sendiri yang meminta untuk ditalak oleh Daud, bahkan ada saksinya, yaitu lurah. Akhirnya mereka resmi bercerai. Namun, setelah perceraian itu, mereka sering bertemu diam-diam," ungkapnya.  

Karena itulah, pihak keluarga akhirnya sepakat untuk menjemput mereka agar tidak menimbulkan persepsi buruk di mata masyarakat.  

"Kami hanya ingin menyelesaikan persoalan ini dengan musyawarah. Bahkan, Ketua MUI Kecamatan Petir juga hadir dalam pertemuan tersebut. Jadi, tidak benar kalau kami menjemput paksa," tegasnya.  

Terkait tudingan bahwa ayahnya mengancam dengan samurai, M. Nurul menyebut hal itu sebagai fitnah.  

"Rahudi tidak berada di lokasi saat kejadian. Ia baru datang ketika musyawarah berlangsung, dan ia pun tidak berbicara apa pun. Tuduhan bahwa ayah saya menodongkan senjata tajam atau samurai adalah kebohongan. Ketua MUI sendiri menyaksikan bahwa tidak ada ancaman dengan senjata tajam," jelasnya.  

Selain itu, M. Nurul juga menjelaskan bahwa persoalan hutang yang dikaitkan dengan Daud bukanlah penagihan biasa, melainkan kasus penipuan.  

"Daud meminta bibi saya untuk menggadaikan SK almarhum suaminya dengan alasan modal usaha. Ia menjanjikan bagi hasil, tetapi ternyata usaha itu tidak pernah ada. Akibatnya, bibi tetap harus membayar cicilan bank sendiri. Saya hanya meminta Daud untuk bertanggung jawab dan membantu mencicil hutang tersebut karena uangnya sudah ia bawa semua," tandasnya.  

M. Nurul berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial tanpa klarifikasi terlebih dahulu. Ia juga menegaskan bahwa keluarganya hanya ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik dan sesuai dengan norma yang berlaku.*****