Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani. |
JAKARTA, bbiterkini – Pemerintah akan membentuk tim pencari fakta penembakan aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Akibat peristiwa ini, satu orang meninggal usai sebuah kapal yang berisi sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) diberondong tembakan oleh polisi Malaysia. Sementara empat lainnya masih mendapatkan penanganan medis.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan sudah memperoleh akses ke Konsuleran.
“Kemarin Kemenlu sudah ketemu, sudah bisa memperoleh akses ke Konsuleran, dan sudah mengunjungi beberapa korban yang bisa atau dalam kapasitas memberikan keterangan,” kata Christina kepada awak media, Kamis, 30 Januari 2025.
Menurut Christina, dari keterangan WNI korban penembakan bahwa tidak ada penyerangan yang dilakukan oleh mereka.
“Sejauh ini keterangan yang diberikan oleh WNI tersebut, memang tidak ada penyerangan dari mereka. Jadi ada dua keterangan yang berbeda, yang diberikan oleh pihak Malaysia dan juga oleh WNI yang ada di kejadian itu,” ujarnya. (*/red)