LEBAK, bbiterkini.com – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kabupaten Lebak, Banten, resmi mendeklarasikan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia - Perjuangan (APKLI-P) sebagai wadah perjuangan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan ekonomi rakyat.
Deklarasi itu menjadi momentum penting bagi para PKL untuk menyatukan visi dalam membangun sektor usaha mikro yang lebih kuat, tertata, dan memiliki daya saing tinggi.
Ketua DPD APKLI-P Kabupaten Lebak, Ratu Shofie Yulinar menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan nyata bagi para pedagang kecil di wilayahnya.
“Saya yakin, jika ratusan pedagang kaki lima bersatu padu, mereka akan mampu maju dan unggul, serta hidup lebih sejahtera dengan keadilan yang merata. APKLI-P harus menjadi wadah yang mampu menyala dan memancarkan sinarnya bagi seluruh pedagang kaki lima di Kabupaten Lebak,” ujarnya.
Menurut Shofie, organisasinya tersebut akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak pedagang kaki lima serta membangun ekosistem usaha yang lebih baik.
“Kami siap membawa PKL dan UMKM Kabupaten Lebak menuju era yang lebih maju, unggul, kuat, sejahtera, dan modern. APKLI-P hadir bukan hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai rumah besar bagi para pedagang kecil untuk berkembang,” jelasnya.
Ia juga menekankan, APKLI-P akan menjalankan berbagai program dan strategi yang bertujuan untuk memberdayakan pedagang kecil agar lebih mandiri dan profesional dalam menjalankan usahanya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, APKLI-P Kabupaten Lebak akan mengambil beberapa langkah strategis, di antaranya:
1. Sosialisasi dan Edukasi
APKLI-P akan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat dan pedagang kaki lima tentang keberadaan serta peran organisasi ini dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka.
2. Advokasi dan Perlindungan Hukum
Organisasi ini juga berkomitmen untuk memberikan advokasi kepada para PKL dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk persoalan regulasi dan kebijakan pemerintah yang berdampak pada aktivitas mereka.
3. Penguatan Ekonomi Rakyat
APKLI-P akan mengembangkan program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas agar pedagang kaki lima lebih berdaya dan mampu bersaing di era modern.
4. Kemitraan dengan Pemerintah dan Swasta
APKLI-P berencana menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan berbagai pihak terkait guna membuka akses permodalan, pelatihan, serta peluang usaha bagi PKL.
5. Modernisasi dan Digitalisasi UMKM
Salah satu fokus utama APKLI-P adalah membantu para pedagang kecil dalam memanfaatkan teknologi digital, seperti pemasaran online dan sistem pembayaran digital, agar mereka bisa lebih berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Shofie menambahkan, APKLI-P Kabupaten Lebak memiliki keyakinan bahwa kesejahteraan rakyat harus dimulai dari penguatan ekonomi di tingkat bawah.
“Negara akan menjadi kuat jika akar rumput masyarakatnya juga kuat. Oleh karena itu, APKLI-P akan terus berjuang untuk memastikan bahwa pedagang kaki lima di Kabupaten Lebak mendapatkan hak mereka, didukung oleh kebijakan yang berpihak, serta memiliki kesempatan untuk berkembang dan sejahtera,” pungkasnya. (*/red)